Kantor Kepresidenan Korea Selatan siap menghadapi kemungkinan provokasi konvensional, selain uji coba peluncuran rudal balistik dan nuklir ke-7 Korea Utara.
Seorang pejabat tinggi Kantor Kepresidenan mengatakan pada Selasa (11/10) bahwa pihaknya juga mempertimbangkan kemungkinan provokasi konvensional, selain peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) atau uji coba nuklir Korea Utara lainnya.
Ditambahkan pula, sebelumnya Korea Utara pernah melakukan provokasi di wilayah dan waktu yang tidak terduga, sehingga pihaknya tetap menjaga kesiapsiagaan.
Khususnya, Korea Utara telah melakukan latihan menembak dari udara ke darat serta melakukan penerbangan dalam formasi dengan mengerahkan 8 unit pesawat tempur dan 4 unit pesawat pengebom pada 6 Oktober lalu.
Di samping itu, Korea Utara juga menggelar latihan militer skala besar dengan mengerahkan 150 unit pesawat tempur pada tanggal 8 Oktober.
Dikatakannya bahwa bila terjadi bentrokan dengan Korea Utara di suatu wilayah tertentu, maka pasukan Korea Selatan akan melindungi keselamatan masyarakat Korea Selatan dengan mengerahkan persenjataan berkekuatan besar.
Pejabat tinggi itu memperingatkan bahwa apabila Korea Utara terus melakukan provokasi, maka hal itu hanya akan mempersulit kondisi Korea Utara.