Korea Utara meluncurkan rudal balistik dan mengerahkan 10 pesawat tempur yang terbang dalam formasi di bagian selatan garis pengalihan strategi operasi.

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pada Jumat (14/10) bahwa Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik jarak pendek dari Sunan di Pyongyang ke arah Laut Timur pada pukul 01.49 hari Jumat (14/10). 

Rudal itu terdeteksi terbang sejauh 700 km di ketinggian 50 km dan kecepatan 6 Mach. 

Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat tengah menganalisis rincian terkait rudal tersebut. 

JCS mengatakan bahwa pihaknya juga mendeteksi 130 penembakan dari Majang, Provinsi Hwanghaedo, ke arah Laut Barat mulai pukul 01.20 hingga 01.25 dini hari, serta 40 penembakan ke arah Laut Timur mulai pukul 02.57 hingga 03.07 hari Jumat (14/10). 

Ketua JCS Kim Seung-kyum mengatakan pihaknya telah berbagi informasi mengenai provokasi terkini Korea Utara tersebut bersama Komandan Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan (USFK) Paul LaCamera, serta menjaga kesiapsiagaan tinggi. 

Menurut JCS, penembakan Korea Utara ke arah Laut Timur dan Laut Barat tersebut melanggar Kesepakatan Militer 19 September, dan peluncuran rudal balistik jarak pendek juga melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Pihaknya mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi beruntunnya. 

Hingga saat ini, hanya dalam tahun ini saja, Korea Utara telah 24 kali meluncurkan rudal balistik dan 3 kali rudal jelajah. 

Selain itu, Korea Utara mengerahkan 10 pesawat tempur yang terbang dalam formasi pada hari Kamis (13/10) malam mulai pukul 22.30 hingga 00.20.

Menanggapi hal tersebut, militer Korea Selatan mengerahkan pesawat F-35A.