Ketua Juru Runding Perdamaian Semenanjung Korea Kim Geon mengadakan pembahasan via telepon bersama Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Kebijakan Korea Utara Sung Kim dan Direktur Jenderal Biro Urusan Asia dan Oseania di Kementerian Luar Negeri Jepang Takehiro Funakoshi pada Jumat (14/10).
Ketua Kim menyampaikan bahwa Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik sejak akhir bulan September lalu dalam frekuensi yang belum pernah dilakukan sebelumnya, serta terus meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea melalui peluncuran rudal balistik jarak pendek, latihan penembakan ke arah laut, pesawat tempur yang terbang dalam formasi, dan provokasi lainnya.
Secara khusus, Kim menekankan bahwa penembakan artileri di zona penyangga maritim merupakan pelanggaran jelas terhadap Perjanjian Militer 19 September.
Perwakilan nuklir Korea Selatan, AS, dan Jepang menyatakan keprihatinan mendalam atas provokasi Korea Utara yang mengancam perdamaian dan stabilitas dunia internasional, termasuk Semenanjung Korea.
Mereka mengecam keras provokasi Korea Utara, khususnya peluncuran rudal balistik jarak pendek, sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ketiga pihak mendesak Korea Utara untuk segera terlibat dalam dialog dan menghentikan provokasi, sebagaimana provokasi berutun Korea Utara malah mempererat kerja sama keamanan trilateral antara Korea Selatan, AS dan Jepang.