Korea Utara kembali menembakkan artileri dalam skala besar ke arah Laut Timur dan Laut Barat pada Jumat (14/10) sore, menyusul penembakan pada pagi hari yang sama.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan bahwa sejumlah 90 artileri terdeteksi ditembakkan ke arah Laut Timur dari seputar wilayah Jangjeon, Provinsi Gangwondo, Korea Utara, selama satu setengah jam mulai sekitar pukul 17.00 hari Jumat (14/10).
Penembakan 90 artileri lainnya juga terpantau di sekitar pantai Haejoo di provinsi Hwnaghae, Korea Utara, mulai pukul 17.20 hingga 19.00.
Adapun sebanyak 210 artileri juga terpantau ditembakan dari belahan barat wilayah Provinsi Hwanghae Selatan, sehingga total 400 peluru artileri ditembakkan oleh Korea Utara.
Militer Korea Selatan mengonfirmasi tempat latihan penembakan tersebut melanggar Kesepakatan Militer 19 September antar-Korea.
Namun, pihaknya mengatakan dalam penembakan artileri tersebut, tidak terpantau adanya peluru artileri yang jatuh di wilayah teritorial Korea Selatan. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan telah berulang kali mendesak Korea Utara untuk menghentikan provokasinya.
Selain itu, Korea Utara juga telah meluncurkan rudal balistik sebanyak 20 kali dalam tahun ini, bahkan melanjutkan provokasi militer baru-baru ini dengan mengerahkan jet tempur dan latihan tembak dengan artileri.