Korea Utara kembali menembakkan peluru artileri ke Laut Barat pada Rabu (19/10), menyusul penembakan ratusan artileri yang dilakukan pada Selasa (18/10) malam. 

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengumumkan bahwa Korea Utara terdeteksi menembakkan sejumlah seratus peluru artileri dari wilayah Yonan, Provinsi Hwanghae Selatan, ke arah Laut Barat pada sekitar pukul 12.30 hari Rabu (19/10). 

JCS mengatakan bahwa peluru-peluru artileri jatuh di zona penyangga laut antar-Korea yang ditetapkan dalam Kesepakatan Militer 19 September. 

Militer Korea Selatan segera mengirimkan beberapa pesan peringatan ke Korea Utara untuk mendesak penghentian provokasi. 

Di sisi lain, menyusul penembakan hari Selasa (18/10) kemarin, Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara kembali menyalahkan Korea Selatan sebagai pemicu langkah provokasi yang dilakukan Rabu (19/10) ini. 

Juru Bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara mengumumkan bahwa Korea Selatan melakukan provokasi militer dengan meluncurkan sekitar 10 roket pada antara pukul 08.30 dan 09.40 hari Rabu (19/10) ini.

Sementara pihak JCS mengatakan bahwa penembakan di zona penyangga laut jelas melanggar kesepakatan militer antara kedua negara dan memperingkatkan mengenai provokasi berulang Korea Utara, serta dengan tegas menyerukan agar Pyongyang segera menghentikan tindakan serupa.

Ditambahkannya pula bahwa pihak militer tengah memantau dengan cermat pergerakan militer Korea Utara di bahwa koordinasi erat dengan Amerika Serikat.