Kejaksaan berupaya menggerebek kantor pusat partai oposisi Partai Demokrat (DP) pada Rabu (19/10) sebagai bagian dari penyelidikan kasus yang melibatkan salah satu kaki tangan Ketua DP Lee Jae-myung, namun gagal akibat protes dan pemblokiran para anggota DP.
Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul mengutus para penyelidik dan jaksa ke kantor pusat DP di Yeouido, yang terletak di wilayah barat Kota Seoul, pada pukul 15.00, di mana wadah pemikir yang merupakan afiliasi partai DP, Institut untuk Demokrasi berlokasi.
Jaksa menahan Kim yong, Wakil Ketua Institut untuk Demokrasi, pada Rabu (19/10) atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Dana Politik dan berupaya menggerebek kantornya di markas besar DP.
Namun demikian, para jaksa kemudian menarik diri dari lokasi sekitar pukul 22.47, setelah berargumen dengan para pembuat kebijakan dari Partai Demokrat dan anggotanya selama sekitar 8 jam di gerbang masuk markas besar DP.
Kejaksaan mengatakan bahwa pihaknya memutuskan untuk mundur dengan alasan keamanan, namun akan mencoba kembali untuk menggeledah kantor Kim.
Partai oposisi utama tersebut akan menggelar rapat darurat pada Kamis (20/10) untuk membahas tanggapan upaya kejaksaan untuk menggeledah partai terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan kaki tangan ketua Partai Demokrat tersebut.
Komite Tinggi partai menggelar rapat tertutup pada Rabu (19/10) malam untuk membahas masalah tersebut dan memutuskan untuk membuat kesimpulan pada rapat umum yang dihadiri para pembuat kebijakan partai pada Kamis (20/10).
Juru Bicara DP Kim Eui-kyeom mengatakan bahwa partainya meminta kejaksaan untuk menarik diri dari upaya penggerebekan, dan mengusulkan agar partainya menyerahkan materi yang diperlukan untuk penyelidikan lebih lanjut. Kim mengatakan bahwa kejaksaan menolak usulan tersebut.
Kim Yong dituduh menerima sekitar 800 juta won dana politik ilegal pada antara April dan Agustus tahun lalu dari beberapa tokoh kunci yang terlibat dalam skandal pengembangan Daejang-dong, termasuk Yoo Dong-gyu, mantan Pelaksana Tugas Presiden Seongnam Development Corporation.