Laba operasional SK Hynix di kuartal ketiga 2002 anjlok 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
LG Display juga membukukan kerugian lebih dari 700 miliar won di kuartal ketiga tahun ini.
Hal ini mencerminkan permintaan yang menurun drastis sejak epriode khusus COVID-19 berakhir serta suku bunga dan inflasi tinggi yang terus berlanjut.
Dianalisis bahwa industri utama Korea Selatan, seperti semikonduktor, display, dan peralatan rumah tangga elektronik, kini berada dalam krisis yang rumit.
Ekspor produk televisi di seluruh dunia pada kuartal ketiga mencapai 51,39 juta unit, turun 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Demikian juga dengan ekspor telepon pintar yang turun 9 persen dibandingkan setahun lalu, dan mencatatkan rekor terendah.
Oleh sebab itu, penjualan semikonduktor dan display yang digunakan untuk telepon pintar pun turut turun.
SK Hynix yang mencatatkan penurunan drastis laba operasional di kuartal ketiga mengatakan bahwa di tengah perlambatan permintaan produk seperti komputer dan ponsel pintar, permintaan menurun karena pelanggan lebih memilih menyesuaikan kembali prioritas stok mereka.
Semikonduktor memori juga mengalami penurunan lebih dari 10 persen di kuartal ketiga akibat turunnya permintaan.
LG Display telah mencatat defisit operasional selama dua kuartal berturut-turut di tahun ini, dengan catatan defisit lebih dari 700 miliar won di kuartal ketiga.
Diperkirakan kondisi akan mulai pulih pada semester kedua tahun depan saat beban stok berkurang, tetapi terdapat juga perkiraan situasi permintaan yang buruk saat ini dapat berlanjut jika mempertimbangkan kondisi geopolitik seperti invasi Rusia di Ukraina.
Oleh karena itu, SK Hynix berencana mengurangi setengah dari jumlah investasi dan produksi produk yang memiliki margin rendah pada tahun depan,
LG Display, yang telah melakukan pengaturan kembali di operasi beberapa lini produksinya, juga telah memutuskan untuk mempercepat akhir dari produksi panel LCD di dalam negeri dan melakukan restrukturisasi bisnis di bidang OLED.