Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik dalam dua pekan terakhir, yang merupakan peluncuran ke-14 sejak pemerintahaan Yoon Suk Yeol diluncurkan.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek dari Tonchon, Provinsi Gangwondo, ke arah Laut Timur pada pukul 11.59 dan 12.18 hari Jumat (28/10).
Otoritas militer Korea Selatan menganalisis rudal tersebut memiliki jarak jangkauan 230 km dan terbang di ketinggian 24 km, dengan kecepatan 5 kali lebih cepat dibandingkan kecepatan suara.
JCS mengatakan bahwa militer Korea Selatan tetap menjaga kesiapsiagaan berdasarkan kerja sama erat dengan Amerika Serikat.
Otoritas militer Korea Selatan mengamati bahwa provokasi peluncuran rudal balistik kali ini dilakukan di tengah latihan pertahanan Korea Selatan yang berlangsung sejak tanggal 17-28 Oktober ini.
Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut melakukan latihan di seluruh daerah di Korea Selatan, khususnya latihan bersama dengan pasukan korps marinir sebelumnya telah dipublikasikan di media untuk mengirimkan pesan peringatan kepada Korea Utara.
Oleh sebab itu, provokasi Korea Utara kali ini dianalisis merupakan protes terhadap latihan pertahanan Korea Selatan, dan juga bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan pasukan Korea Selatan dan AS.
Memasuki tahun ini, Korea Utara telah 25 kali meluncurkan rudal balistik dan 3 kali rudal jelajah bersama dengan latihan penembakan artileri yang melanggar Kesepakatan Militer 19 September.
Sementara itu, diperkirakan Korea Utara akan melakukan provokasi tambahan mulai antara tanggal 31 Oktober hingga 4 November, saat latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS 'Vigilant Strom' berlangsung.