Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan udara gabungan "Vigilant Strom" yang melibatkan 240 pesawat militer mulai Senin (31/10).
Korea Selatan dan AS hendak menyampaikan peringatan keras kepada Korea Utara melalui latihan yang dilaksanakan di tengah adanya kemungkinan uji coba nuklir ketujuh Korea Utara.
Demikian pula, terdapat spekulasi bahwa Korea Utara kemungkinan akan meluncurkan unjuk kekuatan bersenjata untuk menanggapi latihan kali ini.
Total 240 pesawat militer akan dikerahkan dalam latihan yang akan berlangsung hingga Jumat (04/11), termasuk 140 pesawat Angkatan Udara (AU) Korea Selatan seperti jet tempur F-35A, F-15K dan KF-16, serta pesawat tanker KC-330, bersama sekitar 100 pesawat militer AU AS, termasuk jet tempur F-35B, pesawat pengintai ketinggian tinggi U-2 dan pesawat tanker KC-135.
Selain Korps Marinir, Angkatan Laut dan Angkatan Darat AS, AU Australia untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam latihan udara gabungan Korea Selatan dan AS dengan mengerahkan satu unit pesawat tangker KC-31A.
AU Pasifik AS menekankan bahwa dalam latihan udara kali ini, dilaksanakan sebanyak 1.600 kali penerbangan pesawat militer, merupakan yang terbanyak dalam sejarah.
Ini adalah latihan udara militer gabungan antara Korea Selatan dan AS skala besar pertama dalam lima tahun sejak Desember 2017.