Korea Utara memperingatkan bahwa pihaknya dapat mempertimbangkan "langkah-langkah lanjutan yang lebih kuat" sebagai tanggapan atas "provokasi militer" yang berkelanjutan oleh Amerika Serikat (AS) setelah dimulainya latihan udara bersama antara AS dan sekutunya, Korea Selatan.
Seorang Juru Bicara dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan peringatan dalam sebuah pernyataan yang diberitakan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Selasa (01/11) mengenai dimulainya latihan Vigilant Storm oleh angkatan udara sekutu.
Juru bicara itu mengatakan bahwa Korea Utara siap untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan rakyat, dan integritas teritorial dari ancaman militer asing.
Dia memperingatkan bahwa AS dapat menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan kepentingan keamanannya jika tidak segera menghentikan latihan perang, dan harus bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensinya.
Pernyataan itu mengkritik AS dan Korea Selatan yang memulai latihan udara Vigilant Storm hanya beberapa hari setelah Korea Selatan menyelesaikan latihan lapangan tahunan Hoguk, menyebut latihan itu sebagai provokasi militer "tanpa henti dan sembrono".