Dewan Keamanan Nasional (NSC) Korea Selatan pada Kamis (03/11) pagi mengadakan pertemuan darurat terkait peluncuran rudal balistik Korea Utara.
Presiden Yoon Suk Yeol juga menghadiri pertemuan tersebut dan menerima laporan mengenai peluncuran rudal Korea Utara, serta memerintahkan pelaksanaan tindak penanggulangan.
Presiden Yoon menginstruksikan kesiapsiagaan pertahanan gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) untuk menghindari kerugian jiwa dan melindungi keselamatan rakyat dari provokasi Korea Utara yang semakin serius.
Presiden juga meminta AS untuk memperkuat penyediaan kemampuan pertahanan yang diperpanjang untuk Korea Selatan, serta meningkatkan kerja sama keamanan trilateral antara Korea Selatan, AS, dan Jepang.
NSC dilaporkan terus memantau provokasi Korea Utara yang dilakukan secara berturut-turut pada hari Rabu (02/11) dan Kamis (03/11) ini.
Pihak NSC mengecam peluncuran rudal balistik Korea Utara sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan merupakan provokasi serius yang meningkatkan ketegangan regional.
Badan keamanan tersebut juga menegaskan bahwa latihan pertahanan gabungan antara Korea Selatan dan AS tetap berlangsung demi melindungi jiwa dan keselamatan rakyat Korea Selatan dari ancaman rudal dan balistik Korea Utara.
Menurutnya, provokasi Korea Utara yang beruntun dengan menghabiskan dana yang sangat banyak di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi negaranya, hanya akan mempersuram masa depan rezim negara itu serta membuatnya semakin terisolasi dari komunitas internasional.