Latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), 'Vigilant Storm', yang akan berakhir pada Jumat (24/11) akan diperpanjang.
Angkatan Udara Korea Selatan mengumumkan bahwa latihan udara gabungan skala besar antara Korea Selatan dan AS tersebut akan diperpanjang.
Angkatan Udara menerangkan bahwa latihan tersebut sebelumnya dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (04/11) minggu ini dan telah dimulai sejak 31 Oktober. Namun, kini pihaknya sedang membahas hingga kapan latihan gabungan tersebut akan diperpanjang.
Angkatan Udara Korea Selatan menambahkan bahwa Komando Operasi Angkatan Udara dan Komando Angkatan Udara ke-7 AS sepakat akan dibutuhkannya kesiapan pertahanan gabungan dari aliansi Korea Selatan dan AS dalam menghadapi krisis keamanan saat ini, khususnya yang telah diperburuk oleh provokasi Korea Utara baru-baru ini.
Latihan 'Vigilant Storm' kembali digelar untuk pertama kalinya setelah lima tahun sejak Desember 2017 serta melibatkan 140 jet tempur Korea Selatan dan 240 kekuatan udara bersenjata.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea Utara Park Jeong-cheon pada Rabu (03/11) menggunakan latihan 'Vigilant Storm' sebagai dalih atas aksi provokasi Pyongyang, menyebut bahwa "latihan militer agresif dan provokatif tersebut ditujukan pada Korea Utara" dan merupakan "indikasi yang tidak menyenangkan".