Korea Utara terus membantah transaksi penjualan senjata dengan Rusia, di tengah tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa rezim tersebut menyuplai bahan materi yang digunakan dalam perang di Ukraina kepada Moskow.
Sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Selasa (08/11) mengutuk Amerika Serikat yang terus menyebarkan "rumor tidak berdasar" mengenai penjualan senjata dari Pyongyang ke Moskow.
Dalam pernyataan tersebut, Wakil Direktur Urusan Militer Asing di Kementerian Pertahanan Korea Utara mengatakan bahwa Pyongyang tidak pernah membuat kesepakatan dengan Rusi dan tidak memiliki rencana untuk melakukan hal serupa.
Pejabat Korea Utara tersebut mengatakan bahwa pihaknya menilai langkah-langkah AS tersebut merupakan bagian dari upaya bermusuhan untuk merusak citra Korea Utara di kancah internasional dengan mengajukan resolusi sanksi yang ilegal di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) melawan Korea Utara.
Otoritas intelijen AS sebelumnya mengungkapkan bahwa Korea Utara secara sembunyi-sembunyi menyuplai sejumlah besar peluru artileri ke Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina. Namun, pihak pejabat senior Kementerian Pertahanan Korea Utara pada September membantah tuduhan tersebut, dan mengeluarkan peringatan mengenai upaya pencemaran nama baik yang disebutnya dilakukan secara sembrono tersebut.