Korea Selatan dan Indonesia sepakat semakin memperkuat kerja sama di sektor energi, termasuk pembentukan rantai pasokan mineral utama dan energi bersih.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea Selatan menggelar Forum Energi Korea Selatan dan Indonesia ke-13 secara virtual pada Selasa (08/11).
Wakil Menteri Perindustrian Korea Selatan Cheon Young-gil dan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menghadiri forum tersebut bersama sekitar 40 pejabat dari badan energi dan perusahaan swasta di sektor energi.
Kedua negara menyepakati pembentukan rantai pasokan yang stabil berdasarkan Nota Kesepahamanan (MOU) tentang kerja sama mineral utama antara Korea Selatan dan Indonesia yang sebelumnya telah ditandatangani pada bulan Februari lalu.
Untuk itu, keduanya membentuk Pusat Penelitian Gabungan guna mengembangkan teknologi canggih untuk mineral inti, seperti nikel dan logam tanah jarang, serta mendukung proyek-proyek kerja sama pembangunan jaringan antara industri - universitas - lembaga penelitian.
Kedua belah pihak juga membahas kerja sama di industri baru energi, seperti perkembangan proyek-proyek infrastruktur LNG dan proyek teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture and Storage).
Keduanya juga memutuskan merevisi MOU kerja sama komprehensif untuk menajeman keamanan energi, dan melalukan pertukaran informasi keamanan listrik dan gas, serta membantu penyusunan kebijakan terkait.
Wakil Menteri Cheon berharap kerja sama kedua negara akan semakin diperluas sehingga berkontribusi pada peningkatan rantai pasokan energi dan pencapaian Nol Emisi Kabon (Net Zero Emission).