Korea Utara kembali melakukan provokasi dengan menembakkan rudal balistik pada Rabu (09/11).

Menurut militer Korea Selatan, satu rudal balistik jarak pendek ditembakkan dari daerah Sukcheon, Provinsi Pyongan Selatan, dan jatuh di sebuah pulau tidak berpenghuni di Laut Timur pada Rabu (09/11) sore.

Diketahui bahwa rudal balistik tersebut terbang sejauh sekitar 190 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 30 kilometer dengan kecepatan 6 Mach.

Beberapa lintasan pesawat Korea Utara juga terdeteksi di dekat lokasi, dan militer Korea Selatan sedang menganalisis keterkaitannya dengan penembakan rudal tersebut.

Korea Utara juga meluncurkan rudal balistik empat hari yang lalu, yaitu pada tanggal 5 November. Peluncuran dilakukan pada saat militer Korea Selatan sedang melakukan Latihan Pos Komando (CPX) dan Amerika Serikat sedang mengadakan pemilihan umum sela.

Proyektil Korea Utara yang diluncurkan ke Laut Timur pada 2 November lalu dianalisis adalah rudal jenis darat ke udara SA-5 yang dikembangkan oleh Uni Soviet.

Terkait dengan itu, militer Korea Selatan menganalisis rudal ditembakkan dengan targetkan ke suatu arah tertentu, sehingga dinilai bahwa bagian selatan Garis Batas Utara (NLL) antar-Korea menjadi target yang ditetapkan dengan sengaja.

Adapun, penembakan SA-5, rudal Korea Utara yang telah dikembangkan lebih dari 50 tahun lalu, dianalisis menunjukkan bahwa stok rudal berbahan bakar padat Korea Utara yang baru telah berkurang seiring meningkatnya frekuensi provokasi Korea Utara di tahun ini, atau dapat saja pihaknya bertujuan untuk menghabiskan stok rudal lama yang dimilikinya.