Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berangkat untuk perjalanan selama enam hari ke Asia Tenggara dalam rangka menghadiri forum internasional dan mengadakan pertemuan puncak di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut.
Presiden Yoon pada Jumat (11/11) berangkat ke Kamboja, negara pertama dalam turnya ke Asia Tenggara, untuk menghadiri pertemuan puncak antara Korea Selatan dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Phnom Penh.
Bertemu dengan para pemimpin dari sepuluh negara anggota ASEAN, Presiden Yoon berencana mengumumkan strategi baru Indo-Pasifik Seoul untuk kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran, serta visi kebijakan baru untuk membentuk solidaritas dengan kawasan tersebut.
Pada Sabtu (12/11), Presiden Yoon dijadwalkan menghadiri KTT ASEAN Plus Tiga yang melibatkan para pemimpin Korea Selatan, China, dan Jepang.
Ini akan menjadi kali pertama para pemimpin dari ketiga negara Asia Timur Laut tersebut berkumpul sejak pertemuan puncak trilateral yang diadakan pada Desember 2019. Presiden Yoon akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri China Li Keqiang.
Di sela-sela KTT Asia Timur (EAS) yang beranggotakan 18 orang pada hari Minggu (13/11), Presiden Yoon, PM Kishida, dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengadakan pembicaraan mengenai peningkatan koordinasi keamanan setelah provokasi nuklir dan rudal Korea Utara yang terus berkembang.
Sementara itu, Kantor Kepresidenan telah mengumumkan mengenai pertemuan bilateral antara Presiden Yoon dan Presiden Biden, namun rinciannya belum diungkapkan.
Di sisi lain, Kantor Kepresidenan belum mengonfirmasi laporan media Jepang mengenai kemungkinan pertemuan Presiden Yoon dan PM Kishida.
Presiden akan melakukan perjalanan ke Bali, Indonesia, pada Minggu (13/11) malam, di mana dia akan berbicara di KTT Bisnis 20 (B20), yang merupakan pertemuan kelompok bisnis dan pengusaha dari negara-negara anggota G20, pada hari berikutnya.
Pada KTT G20 di hari Selasa (15/11), Presiden Yoon akan berbicara dalam dua sesi, yaitu di sesi pangan, energi dan keamanan, dan sesi lainnya mengenai kesehatan.
Perhatian juga tertuju pada apakah Presiden Yoon akan mengadakan pembicaraan tatap muka dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela forum G20 atau tidak.
Di pertemuan G20, Presiden Yoon mengatakan bahwa saat berada di Bali, dia akan meminta dukungan bagi perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berbisnis di Indonesia dalam KTT B20 setelah KTT G20.
Masih terkait tur Presiden Yoon ke Asia Tenggara, Kantor Kepresidenan dilaporkan melarang para jurnalis lokal dari badan penyiaran MBC untuk naik ke pesawat kepresidenan dalam tur Presiden Yoon kali ini, mengutip laporan bias dan distorsi yang dilakukan terhadap penanganan urusan luar negeri Presiden Yoon.