Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mempresentasikan strategi Indo-Pasifik dalam pertemuan dengan para pemimpin negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara pada hari Jumat (11/11), menyebut negara-negara ASEAN sebagai mitra kolaboratif terpenting dalam strategi tersebut.
Presiden Yoon mengungkapkan strategi yang didasarkan pada kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Korea Selatan-ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, yang merupakan hari pertama dari perjalanan pertamanya ke kawasan Asia Tenggara sejak menjabat sebagai presiden pada Mei lalu.
Dia mengatakan perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik secara langsung terkait dengan kelangsungan hidup dan kemakmuran Korea Selatan, menambahkan bahwa Korea Selatan akan bersolidaritas dan bekerjasama dengan negara-negara besar, termasuk anggota ASEAN, dalam menciptakan wilayah Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan sejahtera.
Prinsip pertama yang disampaikan pemimpin Korea Selatan itu dalam inisiatif regionalnya adalah tatanan internasional berbasis aturan dan nilai universal.
Menekankan bahwa perubahan sepihak secara paksa dari status quo tidak dapat diizinkan, Presiden Yoon mengatakan bahwa Seoul akan secara aktif mencoba mencegah perselisihan dan konflik bersenjata sesuai dengan aturan yang berlaku dan memastikan prinsip resolusi damai melalui dialog.
Dia juga berjanji untuk memperkuat kerja sama dengan anggota kawasan di berbagai bidang, termasuk non-proliferasi nuklir, kontra-terorisme, dan keamanan maritim, dunia maya, serta perawatan kesehatan.
Seoul juga akan berkontribusi pada kemakmuran regional bersama melalui tatanan ekonomi yang terbuka dan adil, serta menjanjikan upaya untuk memperkuat keamanan ekonomi dengan meningkatkan ketahanan rantai pasokan dan membantu menciptakan ekosistem ekonomi-teknologi yang kooperatif dan inklusif.
Dalam kesempatan itu, Presiden Yoon menekankan komitmen Korea Selatan untuk secara aktif terlibat dalam diplomasi kontributif terkait perubahan iklim, kesenjangan digital, dan perawatan kesehatan.
Memperhatikan strategi Indo-Pasifik pemerintahannya yang secara substansial sesuai dengan perspektif ASEAN di kawasan tersebut, Presiden Yoon menekankan ASEAN adalah mitra kerja sama terpenting Seoul.
Pemimpin Korea Selatan itu mennyampaikan inisiatif regional ini menyusul upaya pemerintahannya untuk mengeksplorasi peran Korea Selatan yang lebih luas di Indo-Pasifik, di tengah kondisi tarik-menarik antara Amerika Serikat (AS) dan China di kawasan tersebut.
Presiden Yoon dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak trilateral dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sela-sela pertemuan multilateral selama akhir pekan ini. Dia juga akan duduk satu lawan satu dengan Presiden Biden untuk membahas isu Korea Utara dan masalah mendesak lainnya.
Presiden Yoon kemudian akan menuju ke Indonesia pada hari Senin (14/11) untuk menghadiri KTT G20 di Bali.