Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang sedang mengunjungi Bali, Indonesia, dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dalam 'Korea - Indonesia Business Roundtable' pada hari Senin (14/11).  

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Yoon menilai bahwa kerja sama bilateral antara kedua negara berjalan lancar di berbagai bidang, termasuk di bidang kendaraan listrik, teknologi baterai, infrasturuktur, dan pertahanan, sejak KTT antara Korea Selatan dan Indonesia yang digelar pada akhir bulan Juli lalu. Ditambahkannya bahwa kedua negara perlu memperkuat jaringan pasokan dan mempererat jaringan bisnis berdasarkan struktur industri yang saling melengkapi. 

Khususnya, Presiden Yoon menekankan bahwa Korea Selatan adalah mitra terbaik bagi Indonesia dalam mewujudkan peta jalan 'Making Indonesia 4.0', sembari mengutip perusahaan Korea Selatan yang memiliki teknologi manufaktur mutakhir, seperti semikonduktor, baterai, dan mobil, yang akan mengembangkan industri manufaktur dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.

Selain itu, Presiden Yoon mengusulkan peningkatan kerja sama di bidang ekonomi digital dan energi terbarukan. 

Dalam pertemuan tersebut, kedua presiden sepakat akan bekerjasama lebih erat pada tahun 2023, yang menandai 50 tahun jalinan hubungan diplomatik kedua negara. 

Dalam kesempatan itu, kedua negara juga menandatangani total 10 nota kesepahaman (MOU), termasuk kerja sama dalam bidang mineral inti dan inisiatif transisi hijau.