Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengusulkan pembatasan langkah proteksionisme yang berlebihan di bidang energi dan pangan.
Dalam pidato di sesi mengenai keamanan pangan dan energi dalam KTT G20 yang digelar di Bali, Indonesia, pada Selasa (15/11), Presiden Yoon menekankan pentingnya kerja sama dan koalisi global menghadapi ancaman keamanan pangan dan energi global.
Ditambahkan pula, Korea Selatan aktif berpartisipasi dalam kerja sama dengan negara-negara G20 untuk kemakmuran dan kebebasan komunitas internasional.
Selain itu, Presiden Yoon menyerukan perhatian global dalam pengembangan dan pembagian teknologi hijau yang inovatif agar masyarakat internasional dapat berpartisipasi dalam transisi hijau di bidang pangan dan energi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Presiden Yoon memperkenalkan upaya Korea Selatan untuk peningkatan produktivitas melalui pertanian pintar, penurunan emisi gas rumah kaca, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), energi daur ulang, dan lainnya.
Dia menambahkan bahwa Korea Selatan akan mendukung transisi ekonomi rendah karbon dari negara-negara berkembang melalui pembagian pengalaman dan teknolgi di bidang energi dan pertanian hijau dengan memanfaatkan Bantuan Pembangunan Resmi (ODA).
Tema KTT G20 tahun ini meliputi keamaman pangan dan energi, kesehatan, serta transisi digital.