Korea Selatan dan China telah mencapai kesepakatan mengenai perikanan untuk tahun depan, mengurangi kuota penangkapan ikan dan jumlah kapal yang diizinkan beroperasi di zona ekonomi eksklusif (EEZ) masing-masing negara.
Menurut Kementerian Perikanan pada Rabu (16/11), perjanjian tersebut dicapai dalam sebuah sesi komite gabungan dari kedua negara mengenai industri perikanan, dengan pertimbangan ketidakseimbangan operasional di zona masing-masing negara, di mana industri Korea Selatan tercatat melakukan lebih sedikit aktivitas.
Masing-masing negara akan diizinkan mengoperasikan 1.250 kapal di EEZ satu sama lain, berkurang 50 kapal, dengan kuota 55.750 ton ikan, seribu ton lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Seoul dan Beijing juga sepakat untuk berbagi data intelijen mengenai kapal-kapal China yang melakukan penangkapan ilegal di perairan Korea Utara di pesisir timur serta menerapkan kembali transfer kapal-kapal yang melanggar perairan teritorial atau terlibat dalam kekerasan.