Persentase warga Korea Selatan yang berpendapat harus menikah terus mengalami penurunan setiap tahun, bahkan turun hingga mencapai 50 persen. 

Menurut hasil survei yang dirilis oleh Badan Statistik Nasional Korea pada Rabu (16/11), sebanyak 50 persen responden dalam survei menjawab bahwa penting untuk menikah. Angka ini turun 1,2 persen poin dibandingkan hasil survei dua tahun lalu.

Dalam hasil survei terbaru terhadap 36.000 warga berusia 13 tahun ke atas, hanya tiga per sepuluh responden yang belum menikah menjawab bahwa perlu untuk menikah.

Ditanya mengenai alasan tidak ingin menikah, sekitar 30 persen responden menjawab kekurangan dana, sementara 11 persen menyebutkan ketidakstabilan pekerjaan.

Demikian, lebih dari empat per sepuluh dari total responden menyatakan keraguan untuk menikah dengan alasan ekonomi. 

Bahkan sekitar 19 persen responden mengatakan sama sekali tidak percaya diperlukannya pernikahan, dan 9 persen menjawab tidak ingin menikah karena takut kehilangan kebebasan.  

Sebanyak 65,2 persen responden mengatakan bahwa pria dan wanita dapat hidup bersama tanpa harus menikah. Angka ini meningkat 4,4 persen dibandingkan hasil survei dua tahun lalu. 

Selain itu, sebesar 34,7 persen responden menjawab dapat memiliki anak tanpa harus menikah. Angka ini juga naik 4 persen dibandingkan dua tahun lalu, bahkan meningkat lebih dari 12 persen dibandingkan hasil survei 10 tahun lalu.