Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengungkapkan bahwa dalam pertemuan puncak antara Korea Selatan dan Jepang yang diadakan di Kamboja pada 13 November lalu, kedua pemimpin menunjukkan sikap positif untuk segera menuntaskan masalah kompensasi korban kerja paksa di masa penjajahan Jepang.
Seorang pejabat senior Kantor Kepresidenan pada Rabu (16/11) menyampaikan bahwa Presiden Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Fumio Kishida telah secara terbuka membahas tentang sejumlah persoalan, termasuk masalah Korea Utara dan isu global.
Terlebih lagi, kedua pucuk pimpinan tersebut telah memastikan komitmen kuat untuk menyelesaikan isu-isu yang tertunda antara kedua negara, salah satunya masalah ganti rugi bagi korban kerja paksa, yang merupakan isu yang menjadi hambatan terbesar dalam upaya peningkatan hubungan Seoul dan Tokyo.
Ditambahkan pula bahwa keduanya berniat untuk semakin mengintensifkan pembahasan melalui serangkaian pembicaraan mendalam yang kini tengah dilaksanakan oleh kedua negara.
Presiden Yoon dan Perdana Menteri Kishida juga menyatakan tekad untuk menyediakan dukungan agar pembicaraan terkait dapat terlaksana dengan lebih cepat, sehingga masalah korban kerja paksa dapat segera diselesaikan dan mendorong peningkatan hubungan kedua negara.