Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui pada Kamis (17/11) mengkritik penguatan kerja sama Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang dalam menghadapi Korea Utara.
Dalam pernyataan tersebut, Choe membuat peringatan serius kepada ketiga negara yang sepakat meningkatkan pencegahan yang diperpanjang terhadap Korea Utara.
Choe bersikeras bahwa latihan militer gabungan antara AS dan negara-negara sekutunya adalah latihan serangan terhadap Korea Utara dan penguatan kerja sama antara Korea Selatan, AS, dan Jepang akan memperumit situasi di Semenanjung Korea.
Pernyataan Choe ini merupakan tanggapan resmi pertama Korea Utara setelah pemimpin Korea Selatan, AS, dan Jepang mengumumkan penguatan kerja sama militer trilateral di pertemuan puncak di Phnom Penh, Kamboja, pada 13 November.
Pada pertemuan puncak tersebut, ketiga pemimpin negara menyatakan komitmen kerja sama untuk memperkuat pencegahan yang diperpanjang terhadap Korea Utara, serta memperingatkan bahwa jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir, maka masyarakat internasional akan menanggapinya dengan keras.
Menteri Luar Negeri Korea Utara menekankan bahwa jika AS menperkuat pencegahan yang diperpanjang untuk negara-negara sekutunya, maka tanggapan militer Korea Utara pun akan semakin keras.
Dia menperingatkan AS dan negara-negara sekutunya bahwa mereka akan menghadapi ancaman serius dan nyata, serta mengatakan bagwa AS akan menyesali aksinya.
Mengingat Korea Utara baru-baru ini menanggapi latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS dengan aksi 'kuat', pernyataan Choe ditafsirkan bahwa Korea Utara akan menanggapi dengan keras peningkatan kerja sama militer Korea Selatan, AS, dan Jepang.