Pendapatan riil rumah tangga Korea Selatan menurun untuk pertama kalinya dalam lima kuartal terakhir seiring tingginya harga barang.

Badan Pusat Statistik Korea Selatan merilis data pendapatan bulanan rata-rata rumah tangga di kuartal ketiga 2022 yang dilaporkan meningkat 1 persen dibandingkan setahun lalu.

Namun demikian, pendapatan riil yang disesuaikan dengan inflasi mencatatkan penurunan sebesar 2,8 persen.

Penurunan serupa terjadi untuk pertama kalinya dalam lima kuartal terakhir sejak kuartal kedua tahun lalu dan tingkat penurunan di kuartal ketiga ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2009.  

Pendapatan gaji dan pendapatan usaha keduanya meningkat, namun pendapatan yang didapatkan tanpa melakukan layanan produktif apapun, atau yang disebut transfer income, menurun 18 persen.

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya dana bantuan COVID-19 yang disalurkan seperti pada masa puncak pandemi COVID-19 sebelumnya.

Berdasarkan tingkat pendapatan, tampak bahwa hanya kelompok kuintil penghasilan terbawah, yaitu 20 persen terbawah, yang mengalami penurunan pendapatan secara keseluruhan.

Sementara itu, tingkat konsumsi meningkat 6,2 persen, tapi konsumsi setelah dikurangi kenaikan meningkat 0,3 persen.

Konsumsi untuk penginapan, hiburan, dan kebudayaan meningkat lebih dari 20 persen, merupakan yang tertinggi dalam sejarah, tetapi konsumsi untuk makanan dan minuman tercatat menurun. 

Khususnya, beban bunga naik hampir 20 persen, mencatatkan kenaikan paling tinggi dibandingkan konsumsi lainnya.

Oleh sebab itu, pemerintah mengatakan pihaknya telah memahami kondisi rumah tangga dan pembagian dampak bebannya, sehingga pihaknya akan berupaya agar krisis ekonomi yang kompleks tidak terkonsentrasi pada kelompok rentan saja.