Presiden Kora Selatan Yoon Suk Yeol bertemu dengan ketua Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Kamis (15/12) dan mendiskusikan senjata nuklir Korea Utara serta isu lainnya.
Dalam rapat di Kantor Kepresidenan tersebut, Presiden Yoon mengungkapkan kekhawatiran mengenai program nuklir Korea Utara dan meminta partisipasi IAEA dalam upaya pencapaian denuklirisasi Korea Utara melalui penguatan pengawasan dan inspeksi postur kesiapan terkait aktivitas nuklir Pyongyang.
Menanggapi seruan tersebut, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dilaporkan mengatakan bahwa dia sepenuhnya berbagi kekhawatiran yang sama dengan masyarakat global mengenai isu nuklir Korea Utara, berjanji IAEA akan melakukan yang terbaik untuk mencegah program nuklir Korea Utara dan melindungi rezim non-proliferasi global.
Presiden Yoon juga menyampaikan kekhawatiran Korea Selatan mengenai rencana Jepang membuang air yang terkontaminasi zat radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak akibat gempa ke laut pada musim semi tahun depan.
Dia menyerukan verifikasi ilmiah dan objektif dalam proses IAEA, di mana Grossi menjawab bahwa IAEA akan berkomunikasi erat dengan Korea Selatan sambil mengungkap segala informasi terkait secara real time.