Pemerintah mengevaluasi stagnasi ekonomi Korea Selatan telah berlangsung selama 7 bulan. 

Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan mengatakan pada Jumat (16/12) bahwa harga konsumen Korea Selatan tetap berada di titik tinggi, pemulihan permintaan domestik melambat, serta sentimen ekonomi dan kondisi ekspor tidak baik. 

Harga konsumen bulan lalu naik 5 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya, dengan selisih kenaikan berkurang 0,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya, namun harga konsumen tetap tinggi, tercatat di kisaran 5 persen selama 7 bulan berturut-turut. 

Ekspor di bulan Oktober menurun 5,7 persen dibandingkan bulan yang sama taun lalu, dan selisih penurunannya lebih besar daripada bulan November. 

Diagnosis pemerintah perlahan semakin memburuk dan kondisi pemulihan permintaan domestik dikatakan juga tidak baik. 

Produksi jasa di Oktober berkurang 0,8 persen dan penjualan eceran juga mengalami penurunan 0,2 persen. 

Indeks Sentimen Konsumen (CSI) di November tercatat sebesar 86,5, turun 2,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya, serta Indeks Survei Bisnis (BSI) juga turun 1 poin, tercatat di angka 75. 

CSI di bawah 100 menunjukkan sentimen pesimis konsumen, sementara BSI di bawah 100 menunjukkan sentimen negatif terhadap kondisi pengelolaan perusahaan lebih banyak daripada sentimen positif. 

Pemerintah mengatakan pihaknya berfokus menstabilkan harga konsumen dan mengaktifkan kondisi ekonomi, termasuk ekspor dan investasi,  sambil menangani risiko dari dalam maupun luar negeri.