Rasio penggunaan kapasitas produksi perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan pada kuartal ketiga tahun ini turun ke bawah 80 persen, mengalami penurunan sebesar 2 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya. 

Rasio tersebut turun di sebagian besar industri, kecuali otomotif dan farmasi, khususnya rasio penggunaan kapasitas produksi di bidang bahan baku pembangunan, pembuatan kapal, dan peralatan mesin mengalami penurunan terbesar. 

Menurut hasil survei dari Leaders Index, sebuah lembaga analisis perusahaan yang menganalisis 200 dari 500 perusahaan dengan penjualan terbesar, rasio penggunaan kapasitas produksi perusahaan-perusahaan tersebut pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 78,4 persen.  

Angka itu turun 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan lebih rendah 1 persen daripada kuartal ketiga tahun 2020. 

Dianalisis bahwa kapasitas produksi perusahaan meningkat berkat investasi fasilitas, namun kinerja produksi berkurang akibat kemerosotan ekonomi global. 

Rasio penggunaan kapasitas produksi di bidang bahan baku bangunan mengalami penuruan terbesar sebesar 7,4 persen, tercatat sebesar 70,5 persen akibat kemerosotan pasar properti. 

Rasio penggunaan kapasitas produksi di bidang pembuatan kapal atau peralatan mesin, energi, dan petrokimia turun sebesar masing-masing 7,4 persen, 6,4 persen, dan 5,4 persen secara berurutan. 

Di antara 14 sektor industri, sektor otomotif atau suku cadang mobil dan farmasi mengalami kenaikan dibandingkan satu tahun sebelumnya, dengan mencatatkan kenaikan masing-masing 2,5 persen dan 0,8 persen. 

Sementara itu, dilaporkan bahwa rasio penggunaan kapasitas produksi perusahaan otomotif Ssangyong Motor Company mengalami kenaikan sebesar 60 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya. 

Rasio penggunaan kapasitas produksi dari antara 20 perusahaan dengan penjualan terbesar diketahui menurun, kecuali Kia, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution. 

Sejumlah 93 perusahaan mengalami peningkatan kapasitas produksi dibandingkan setahun lalu, dengan 69 perusahaan di antaranya mencatatkan peningkatan kinerja produksi.