Kepala Staf Gabungan (JCS) meminta maaf kepada masyarakat Korea Selatan karena menyebabkan kekhwatiran akibat invasi drone Korea Utara pada hari Senin (26/12) kemarin.
JCS menyatakan pada Selasa (27/12) bahwa militer Korea Selatan meminta maaf kepada masyarakat atas insiden masuknya lima drone Korea Utara ke wilayah udara Korea Selatan, dan pihak militer Korea Selatan tidak mampu menembak jatuh drone-drone tersebut meski telah mendeteksi dan melakukan pengejaran.
Ditambahkan pula, drone pengintai berkuran kecil di bawah 3 meter sulit dideteksi dengan kemampuan pendeteksian atau penembakan militer yang dimiliki oleh Korea Selatan, dan mengakui bahwa postur kesiapsiagaan militer Korea Selatan tidak memadai.
JCS meningkatkan postur kesiapsiagaan, yang mencakup pemeriksaan pengoperasian pendeteksian atau penembakan di setiap unit militer dan latihan militer udara gabungan JCS untuk menembak drone secara efektif tanpa menyebabkan kerugian warga sipil.
Ditambahkan pula, 'unit drone' akan segera dibentuk untuk memantau failitas militer musuh, dan melengkapi operasi pengelolaan drone siluman, termasuk penyediaan laser, dan mempercepat penggunaan fasilitas yang tengah dikembangkan.