Pemerintah mengalokasikan dana untuk Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam anggaran belanja negara tahun depan 2023 senilai 3 triliun 358 miliar won.
Besaran anggaran tersebut mengalami kenaikan 11,7 persen, atau 352,7 miliar won dibandingkan anggaran belanja tahun ini, bahkan meningkat 37,4 miliar won dari rancangan anggaran yang sebelumnya diajukan oleh pemerintah.
Untuk menaikkan citra Korea Selatan sebagai negara penting di kancah internasional, Kementerian Luar Negeri berencana untuk secara aktif berpartisipasi menangani krisis kesehatan dan bencana global.
Bukan hanya itu saja, kementerian juga berencana meningkatkan kontribusi untuk organisasi internasional, menyediakan bantuan kemanusiaan, serta menjalankan proyek kerja sama pengembangan yang sesusai untuk memperkuat hubungan diplomatik strategis.
Khususnya, anggaran Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) untuk tahun depan naik 18,5 persen dibandingkan tahun ini.
Pejabat kementerian menjelaskan kepada para wartawan pada Selasa (27/12) bahwa rincian anggaran belanja tahun depan, termasuk jumlah total kontribusi Korea Selatan untuk ODA tahun depan, telah ditetapkan senilai 2 triliun 6,8 miliar won.
Angka ini meningkat tajak jika dibandingkan anggaran ODA dari Kementerian Luar Negeri pada 2019, sebelum pandemi COVID-19 merebak, sebesar 1 triliun 201,5 miliar won.
Meski demikian, kementerian memutuskan akan mengurangi secara drastis kontribusi pada tahun depan untuk Myanmar yang saat ini dikuasai oleh militer dan Afganistan yang berada di bawah pemerintahan Taliban.