Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menegaskan kesiapan penuh menghadapi eskalasi, mengatakan bahwa persiapan perang diperlukan demi perdamaian.
Ketika mengunjungi Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) pada Kamis (29/12), Presiden Yoon mengatakan harus disadari dengan jelas bahwa "bukan saja perdamaian terselubung tidak dapat menjaga perdamaian dan keamanan, tetapi juga akan meruntuhkan fondasinya".
Presiden Yoon menyampikan kepada pihak militer dan badan pertahanan tersebut bahwa Korea Utara telah melakukan provokasi dengan drone yang melanggar wilayah teritorial Korea Selatan pada Senin (26/12) dan memperingatkan Pyongyang bahwa provokasinya pasti akan dibalas dengan keras.
Dilanjutkannya, provokasi yang melanggar kebebasan Korea Selatan dapat dicegah hanya dengan aksi balasan yang kuat, dan tidak boleh takut atau ragu memberikan pesan tegas kepada Korea Utara.
Presiden Yoon menambahkan bahwa Korea Utara berkonsentrasi pada pengembangan senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir, sembari berfokus pada pencapaian kekuatan asimetris yang murah dan efektif, seperti dengan kendaraan udara tak berawak kecil.
Diteruskannya, Korea Selatan harus meninjau kembali sistem penanggulangan terhadap semua objek terbang yang melintasi udara wilayah Korea Selatan, termasuk drone, serta harus segera melengkapi kelemahan yang ada.
Presiden Yoon meminta pasukan Korea Selatan untuk bersikap berani dan bersemangat sehingga ditakuti musuh dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.