Rasio kenaikan harga konsumen tahun ini mencapai 5,1 persen, tercatat yang paling tinggi dalam 24 tahun terakhir sejak krisis moneter. 

Rasio kenaikan harga konsumen bulan ini mencapai 5 persen, tetap tercatat di kisaran lebih dari 5 persen selama 8 bulan berturut-turut. 

Badan Statistik Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa indeks harga konsumen tahun ini mencatatkan 107,71 poin, mengalami kenaikan 5,1 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya. 

Angka tersebut merupakan yang paling tinggi dalam 24 tahun sejak tercatat 7,5 persen pada tahun 1998 ketika Korea Selatan dilanda krisis moneter. 

Khususnya, tarif listrik, gas, air, harga produk olahan, produk manufaktur, makan di luar, dan lain sebagainya mencatatkan kenaikan.

Di antaranya, harga produk manufaktur naik 6,9 persen, seiring kenaikan harga minyak bumi sebesar 22,2 persen, dan harga produk olahan sebesar 7,8 persen. 

Harga hasil pertanian, peternakan, dan perikanan naik 3,8 persen, serta tarif listrik, gas, dan air naik 12,6 persen. Harga jasa naik 3,7 persen, khususnya harga produk jasa pribadi naik 5,4 persen. 

Kementerian Strategi dan Keuangan mengatakan bahwa kenaikan harga konsumen cenderung menghadapi stagnasi dikarenakan penurunan harga minyak bumi, harga jasa, dan lainnya, namun masih terdapat unsur ketidakstabilan menjelang awal tahun baru.