Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek (SRBM) ke Laut Timur pada 1 Januari.
Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran rudal balistik dari daerah Ryongsong di Pyongyang pada pukul 2.50 dini hari yang terbang sekitar 400 kilometer sebelum jatuh di Laut Timur.
Ini tampak merupakan tanggapan lain dari peluncuran uji coba roket ruang angkasa dengan propelan padat yang diluncurkan Korea Selatan pada hari Jumat (30/12) lalu.
Sementara itu, Korea Utara mengumumkan pihaknya telah sukses melakukan uji coba penembakan peluru artileri berkaliber 'super besar' pada Sabtu (31/12) lalu.
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) memberitakan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebut peluru super besar berukuran 600 mm tersebut dapat memuat hulu ledak nuklir taktis yang jangkauannya hingga ke seluruh Korea Selatan.
JCS mengecam peluncuran rudal terbaru Korut tersebut sebagai tindakan provokasi signifikan yang merusak perdamaian dan stabilitas tidak hanya di Semenanjung Korea tetapi juga bagi komunitas internasional, serta merupakan pelanggaran jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Korea Utara telah meluncurkan sekitar 70 rudal balistik hanya dalam tahun 2022 lalu saja.