Para utusan nuklir Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang melakukan pembicaraan via telepon untuk hari kedua pada Minggu (01/01) mengenai peluncuran rudal terkini Korea Utara.
Menurut Kementerian Luar Negeri Seoul, Perwakilan Khusus untuk Perdamaian Semenanjung Korea dan Keamanan Kim Gunn berbicara dengan rekannya dari AS, Sung Kim, dan dari Jepang, Takehiro Funakoshi, setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak pendek pada hari Minggu (01/01) pagi.
Ketiganya mengutuk keras provokasi terkini Korea Utara, mengatakan bahwa pihaknya menyesali Korea Utara memulai tahun baru dengan aksi ilegal yang melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Mereka juga mengatakan bahwa pengumuman Korea Utara untuk meningkatkan upaya memperkuat kemampuan pertahanan diri dalam menghadari langkah isolasi terhadap negaranya adalah "tidak masuk akan dan merupakan sebuah tantangan bagi masyarakat internasional"
Para utusan nuklir tersebut juga memperingatkan bahwa provokasi Korea Utara yang berkelanjutan akan mengakibatkan isolasi yang lebih jauh, mempererat kerja sama keamanan antara ketiga negara, dan menyatukan serta memperkuat tanggapan masyarakat internasional.
Namun demikian, ditambahkannya bahwa ketiga negara akan tetap membua pintu dialog bersama Pyongyang.
Ketiganya menggelar pembicaraan secara virtual pada hari Sabtu (31/01) setelah Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik jangka pendek.