Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Senin (02/01) menilai kesuksesan uji coba kendaraan peluncur luar angkasa berbahan bakar padat yang dilakukan pada 30 Desember lalu telah berhasil membuat sebuah kemajuan dibandingkan uji coba sebelumnya.
Menurut Kementerian Pertahanan, dalam uji coba kedua terkini tersebut, Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) mengetes pengapian dan pembakaran bahan bakar pada mesin tahap ke-2, ke-3 dan ke-4 dari roket yang terdiri dari empat tahap tersebut.
Desain mesin tahap pertama dari roket, yang tidak diuji pada uji coba pertama dan kedua, telah diselesaikan, dan pengujian pembakaran mesin diperkirakan akan dilakukan sejalan dengan jadwal ke depannya.
Dalam pengujian pertama yang dilaksanakan pada bulan Maret, hanya mesin tahap kedua yang terbakar.
Pejabat kementerian mengungkapkan bahwa semua proses dalam pengujian terkini dilaporkan berfungsi normal. Ditambahkannya, sulit menyebut secara tepat berapa banyak kemajuan yang telah dicapai, namun telah dibuat kemajuan signifikan.
Demikian, Kementerian Pertahanan menargetkan untuk mengorbitkan satelit berukuran kecil seberat 500 kilogram yang dilengkapi dengan radar apertur sintetis (SAR) ke orbit rendah bumi di ketinggian 500 kilometer pada tahun 2025.
Menurut kementerian, keberhasilan uji coba kedua roket berbahan bakar padat ini menjadi titik tolak penting untuk membangun landasan pengembangan kekuatan luar angkasa yang dikembangkan pihak militer Korea Selatan secara mandiri.
Terlebih lagi, kesuksesan uji coba tersebut akan membawa Korea Selatan selangkah lebih maju untuk masuk ke dalam daftar tujuh negara di dunia yang memiliki kemampuan untuk meluncurkan sendiri kendaraan peluncur luar angkasa.