Pemerintah Seoul memutuskan mempekuat perannya dalam upaya mengatasi krisis ekonomi yang kompleks, seiring dengan berlanjutnya krisis ekonomi global.
Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Choo Kyung-ho mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri urusan ekonomi pada Rabu (04/01) dan mendiskusikan langkah-langkah stabilitas penghidupan masyarakat di tengah inflasi yang tinggi, serta kekhawatiran resesi, dan perlambatan pasar tenaga kerja.
Selama paruh pertama tahun ini, pemerintah berencana akan mempekerjakan total 940 ribu orang, atau sekitar 90 persen dari kuota tahunan, termasuk pekerja sementara di sektor publik untuk mendukung kelompok ekonomi rentan, seperti warga lanjut usia.
Demikian, anggaran subsidi pemerintah segera akan didistribusikan pada paruh pertama tahun ini untuk membantu menggairahkan kegiatan ekonomi sektor swasta.
Nilai kupon energi yang disedikan bagi kelompok ekonomi rentan akan dinaikkan sekitar lima persen, sementara kupon energi untuk minyak tanah akan dinaikkan dua kali lipat.
Adapun, menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini, pemerintah akan menyedikan pasokan 16 jenis produk kebutuhan utama sejumlah lebih dari 200 ribu ton untuk mendorong penurunan harga konsumen.
Sekitar 30 miliar won akan disalurkan melalui penawaran diskon sebesar hingga 60 persen untuk prdouk-produk hasil pertanian, peternakan, dan perikanan.
Selain itu, semasa liburan selama empat hari mulai 21 hingga 24 Januari, biaya jalan tol tidak akan dipungut dan fasilitas-fasilitas umum yang dikelola negara digratiskan.