Militer Korea Selatan memutuskan membentuk Unit Drone Gabungan untuk menangani serangan pesawat tak berawak atau drone Korea Utara dan secara aktif mempercepat pengembangan drone siluman dengan target produksi dalam tahun ini.
Otoritas militer berencana meluncurkan unit drone gabungan yang mampu menjalankan berbagai tugas multiguna, termasuk pada tahap awal melakukan kegiatan pengawasan dan penintaian, serta pertempuran eletronik.
Terlebih lagi, otoritas militer akan mempercepat pengembangan sistem untuk menembak jatuh drone Korea Utara dengan menggunakan drone Korea Selatan.
Selain itu, pihaknya juga akan membentuk sistem produksi massal drone mini yang sulit dideteksi, termasuk drone siluman.
Sementara itu, pihak militer Korea Selatan mengonfirmasi bahwa drone mini Korea Utara yang baru-baru ini melintasi wilayah udara Korea Selatan melakukan manuver yang tidak biasa, setelah ditembakkan dari peluncur, bukan dari landasan pacu.
Oleh karena itu, drone Korea Utara dapat secara tiba-tiba menginvasi wilayah Korea Selatan akibat sulit terdeteksi sebagaimana tidak diluncurkan dari landasan pacu.
Drone kecil yang dikerahkan Korea Utara baru-baru ini memiliki bentuk yang mirip dengan drone yang sebelumnya diluncurkan, namun beroperasi secara tidak teratur di setiap tingkat kecepatan dan ketinggian.
Terkait hal itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan diketahui sedang melakukan pelatihan untuk memverifikasi konsep operasi tanggapan yang telah ditingkatkan terhadap drone kecil, setelah melakukan beberapa penyesuaian untuk penyebaran dan pengoperasian aset penting, termasuk pendeteksian, pelacakan, dan penyerangan.