Pada tahun 2022, harga apartemen di Ibu Kota Seoul, Korea Selatan, mengalami penurunan sekitar tiga persen di tengah kekhawatiran akan resesi ekonomi dan kenaikan suku bunga yang drastis, namun harga apartemen di beberapa wilayah Seoul, termasuk distrik Yongsan, meningkat.
Berdasarkan data statistik dari Bank Kookmin (KB) pada Minggu (08/01), harga apartemen di Seoul turun rata-rata 2,96 persen pada tahun lalu.
Terlebih lagi harga apartemen di distrik Dobong mengalami penurunan yang terbesar sebanyak 6,40 persen, disusul oleh harga apartmen di distrik Songpa, Noweon, dan Seongbuk turun masing-masing 5,88 persen, 5,63 persen dan 5,58 persen secara berurutan.
Namun demikian, terdapat tiga distrik di Seoul yang mengalami kenaikan harga, yaitu Yongsan yang mencatatkan kenaikan 2,41 persen, Jongno dan Seocho yang naik masing-masing 1,02 persen dan 0,71 persen.
Penurunan harga apartemen di luar Seoul bahkan lebih tajam sebagaimana harga apartemen di seluruh wilayah di Korea Selatan menurun rata-rata 3,12 persen pada tahun lalu.
Menurut data statistik dari sebuah portal terkait properti yang komprehensif, R114 Real Estat, hingga akhir bulan Desember tahun lalu, total nilai kapitalisasi properti apartemen di Seoul tercatat sebesar 1.244 triliun 900 miliar won, turun 13,6 triliun won dibandingkan akhir Desember tahun sebelumnya.
Peneliti senior dari R114 Real Estat mengatakan terdapat kemungkinan besar bahwa tahun ini pun, tren penurunan harga rumah akan terus berlanjut. Ditambahkannya, meski di tahun lalu harga rumah turun di tengah stagnasi transaski pasar, namun tahun ini perdagangan di pasar perumahan akan sedikit aktif hingga batas tertentu berkat pelonggaran peraturan terkait.