Institut Pembangunan Korea (KDI), lembaga yang dikelola negara, menyampaikan bahwa ekonomi Korea Selatan menunjukkan tanda-tanda perlambatan di tengah kemerosotan ekspor yang semakin besar dan kelesuan di industri jasa.
Dalam laporan ekonomi bulan Januari yang dirilis pada hari Minggu (08/01), KDI menilai bahwa Korea Selatan menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi sebagaiman industri manufaktur kehilangan momentum dengan kemerosotan ekspor serta khususnya kinerja industri semikonduktor yang memburuk.
KDI mengatakan dalam laporan ekonomi bulan November bahwa Korea Selatan mencatatkan peningkatan indeks ekonomi yang mengindikasikan kemungkinan perlambatan ekonomi, sementara dalam laporan bulan Desember, wadah pemikir tersebut menyajikan penilaian yang bahkan lebih pesimistis bahwa Korea Selatan tampak melihat kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Ekspor anjlok sembilan koma lima persen per tahun di bulan Desember, dengan ekspor semikonduktor anjlok 29 koma satu persen per tahun.
Hasil produksi industri jasa meningkat 2,6 persen di bulan November, tetapi pertumbuhan melambat dari kenaikan 4,8 persen di bulan sebelumnya.
Penjualan ritel, yang menjadi indikator utama tingkat konsumsi, juga menurun dengan laju yang lebih cepat, seiring penyusutan dua koma dua persen di bulan November dibandingkan dengan penurunan nol koma tujuh poin di bulan sebelumnya.