Perusahaan telekomunikasi Korea Selatan LG U+ mengakui adanya kebocoran data pribadi dari sekitar 180.000 pelanggan.
Menurut pihak LG U+, data yang telah bocor memuat nama, tanggal lahir, dan nomor telepon pelanggan yang terdaftar di perusahaan.
Namun demikian, LG U+ meyakinkan bahwa informasi keuangan pelanggan yang berkaitan dengan proses pembayaran tidak bocor.
Pihaknya menyadari kebocaran data dan informasi tersebut pada tanggal 2 Januari, dan hari berikutnya segera meminta tim investigasi dunia maya Kepolisian dan Badan Internet & Keamanan Korea (KISA) untuk menyelidiki kejadian tersebut, termasuk melakukan pemeriksaan proses kebocoran data.
Dijelaskannya bahwa pengumuman mengenai kebocoran data dilakukan sekitar seminggu setelah kebocoran terdeteksi, sebagaimana pihaknya memerlukan waktu untuk memeriksa data yang tidak jelas dan mengidentifikasi pelanggan.
LG U+ mengatakan pihaknya akan mengkaji kemungkinan pemberian kompensasi bagi pelanggan setelah investigasi terkait rampung.