Presiden Yoon Suk Yeol menyatakan, Korea Selatan patut memiliki senjata nuklir taktis atau senjata nuklirnya sendiri jika isu nuklir Korea Utara semakin serius.
Penyataan tersebut merupakan pertama kalinya Presiden Yoon mengungkit kemungkinan kepemilikan persenjataan nuklir Korea Selatan. Menurutnya, langkah paling realistis adalah pengelolaan bersama aset nuklir Amerika Serikat (AS).
Presiden Yoon menegaskan perlunya penambahan sistem respons senjata nuklir dan rudal Korea Utara, serta "Sistem 3 Poros" yang disampaikan pada laporan kerja tahun baru Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan di Wisma Yeongbingwan Cheongwadae pada Rabu (11/01).
Presiden Yoon menambahkan, hal yang paling penting adalah Hukuman dan Pembalasan Masif Korea Selatan (KMPR) dan penekanan provokasi dari Korea Utara.
Saat ancaman nuklir Korea Utara memuncak pada tahun lalu, sebagian anggota partai berkuasa mengungkit persenjataan nuklir, walau Presiden Yoon sendiri belum pernah mengungkitnya.
Perwakilan Kantor Kepresidenan menerangkan bahwa Presiden Yoon hanya menyebut isu persenjataan nuklir secara teori dan menekankan pentingnya meningkatkan sistem pertahanan aliansi militer (Extended Deterrence) dengan AS.