Pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif dari PLTN Fukushima oleh Jepang ke Lautan Pasifik diperkirakan akan dilaksanakan mulai musim semi atau musim panas tahun ini.
Menurut Kantor Berita Kyodo Jepang, pemerintah Jepang membuka sidang kabinet terkait pembuangan air terkontaminasi zat radionatif PLTN Fukushima pada pagi hari Jumat(13/01).
Pembuangan air terkontaminasi tersebut direncanakan mulai musim semi atau musim panas tahun ini melalui perampungan pembangunan fasilitas terkait dan pemeriksaan dari Komisi Regulasi Energi Atom Jepang.
Pemerintah Jepang mengumumkan rencana pembuangan air pada bulan April 2021 lalu setelah melakukan pertimbangan masa penuhnya tanki penyimpanan air terkontaminasi tersebut.
Pengelola PLTN Fukushima, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mulai membangun fasilitas pembuangan air sejak bulan Agustus tahun lalu, namun jangka waktu penyelesaian pembangunan mengalami penundaan, yang menyebabkan waktu pembuangan air turut tertunda.
Badan Energi Atom Internasional(IAEA) juga tengah memeriksa keamanan air terkontaimasi tersebut dengan permintaan dari pemerintah Jepang, dan akan mengumumkan laporan terakhir sebelum pembuangan air.
PLTN Fukushima meledak akibat gempa bumi Tohoku pada tanggal 11 Maret 2011 lalu. Air terkontaminasi zat radioaktif terus ditemukan akibat aliran air hujan dan air dari tanah yang masuk ke kawasan PLTN. TEPCO menyimpan air terkontaminasi itu di tanki penyimpan setelah melalui proses penjernihan.
Pemerintah Jepang akan membuang air tersebut ke laut dengan menurunkan kadar tritium materi radioaktif di bawah 1.500 Bq per liter, seperempatpuluh dari standar regulasi Jepang.