Pemerintah Korea Selatan menggelar pertemuan gabungan antar-kementerian untuk membahas langkah-langkah tanggapan terkait upaya pencarian pesawat jatuh di Nepal pada hari Minggu (15/01) kemarin yang sedang berlangsung, di mana dua warga negara Korea Selatan dikonfirmasi menumpangi pesawat tersebut.
Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Lee Do-hoon pada Senin (16/01) tersebut dihadiri para pajabat senior dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanahan dan Transportasi, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Kepolisian Nasional dan Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa perwakilan kementerian-kementerian telah berbagi informasi dan pendapat mengenai operasi pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan yang diterima dari pemerintah Nepal.
Ditambahkannya bahwa kementerian-kementerian mengungkapkan niat memberikan dukungan penuh yang diperlukan dalam proses penanganan kecelakaan di masa depan.
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa ke depannya, pemerintah akan berupaya mengonfirmasi kerugian tambahan melalui kerja sama dengan pemerintah Nepal dan misi diplomatik Korea Selatan di Nepal, serta mencari cara untuk membantu keluarga dua orang korban penumpang berkewarganegaraan Korea.
Dua warga negara Korea Selatan yang dipastikan menumpangi pesawat yang jatuh di Nepal tersebut adalah pria berusia 40-an tahun dan putranya yang masih remaja.
Pada Minggu (15/01) pagi, pesawat Yeti Airlines berangkat dari Kathmandu, Nepal, dan di tengah perjalanan, pesawat tersebut jatuh di sekitar bandara internasional baru Pokhara.
Sehari setelah operasi pencarian dan penyelamatan dimulai, pihak berwenang Nepal telah menemukan 68 jasad penumpang pesawat, namun empat orang masih dinyatakan hilang.
Berdasarkan laporan terkini, salah satu jasad korban warga Korea Selatan telah berhasil diidentifikasi.