Sehubungan dengan kontroversi terkait 'pernyataan mengenai Iran' yang dibuat oleh Presiden Yoon Suk Yeol, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menekankan bahwa pernyataan tersebut tidak memiliki sangkut paut dengan hubungan Korea Selatan dan Iran.
Seorang pejabat tinggi Kantor Kepresidenan mengatakan pada Kamis (19/01) waktu setempat di Zurich, Swiss, bahwa pernyataan Presiden Yoon ditujukan kepada personel militer Unit Akh Korea Selatan yang ditempatkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), agar mereka memenuhi tugas masing-masing dengan memahami kenyataan situasi keamanan yang serius.
Ditambahkan pula, pernyataan Kedutaan Besar Iran untuk Korea Selatan terkait masalah pembekuan aset Iran di Korea Selatan, dan pernyataan Presiden Yoon terkait payung nuklir, serta lainnya tampak dibuat karena adanya kesalahpahaman.
Menurutnya, pemerintah Korea Selatan telah menjelaskan kesalahpahaman tersebut dengan memanggil Duta Besar Iran untuk Korea Selatan, sehingga diperkirakan masalah terkait dapat mudah diselesaikan denan menghilangkan kealahpahaman.
Pada 15 Januari, Presiden Yoon yang sedang mengunjungi pasukan militer Unit Akh menyebut Iran sebagai musuh UEA. Setelah pernyataan tersebut, pemerinah Iran meminta penjelasan Korea Selatan dengan memanggil Duta Besar Korea Selatan untuk Iran.
Sehubungan dengan pidato Presiden Yoon di Forum Davos mengenai Jepang yang memiliki nilai universal yang sama dengan Korea Selatan, pejabat tinggi Kantor Kepresidenan Korea Selatanitu mengatakan bahwa Presiden Yoon dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah sepakat untuk menyelesaikan isu antara kedua negara dan memperbaiki hubungan bilateral, sehingga Presiden Yoon mengeluarkan pernyataan positif mengenai Jepang.
Namun, pembahasan untuk menyelesaikan isu bilateral tengah digelar, sehingga dinilai masih terlalu dini untuk memperkirakan hasilnya, termasuk pelaksanaan konferensi tingkat tinggi antara Korea Selatan dan Jepang.