Seiring dengan peningkatan suhu udara, debu halus terus menyelimuti Korea Selatan.
Pada hari Senin(06/02) lalu, langkah pengurangan debu halus diberlakukan di kota metropolitan Seoul dan kota Sejong. Pada hari Selasa(07/02), langkah tersebut diperluas ke kota Daejeon, Provinsi Chungcheong, dan bagian barat Gangwon.
Seluruh kota Seoul diselimuti debu halus bahkan gunung Gwanak dengan ketinggian 600 meter pun tidak terlihat.
Akibat debu halus yang berkadar tinggi ini, jumlah masyarakat yang beraktivitas di luar berkurang sehingga toko-toko juga mengalami kesulitan.
Di wilayah Provinsi Gyeonggido pada hari Senin, kepadatan debu ultra halus mencapai 138 mikrogram per meter kubik yang lebih tinggi 7 kali lipat daripada biasanya.
Debu ultra halus tetap menyelimuti seluruh daerah di Korea Selatan pada hari Selasa(7/2), sehingga langkah pengurangan debu halus diberlakukan secara lebih meluas ke kota Daejeon, Provinsi Chungcheong, sekitar bagian barat Gangwon, sampai pukul 21.00.
Sejalan dengan berlakunya langkah tersebut, pengoperasian kendaraan emisi kelas lima dibatasi. Perusahaan atau tempat konstruksi yang mengeluarkan debu halus akibat pembakaran sampah harus melakukan penjadwalan ulang.
Selain itu, upaya pengurangan debu halus di dalam kota terus dilakukan seperti penyiraman air di jalan dan penggunaan tutupan anti-debu.
Pemerintah menghimbau masyarakat yang memiliki penyakit organ pernafasan tidak keluar dari rumah dan tidak melakukan kegiatan yang berlebihan di luar akibat debu ultra halus.