Tiga tahun lalu, seorang wanita asal Vietnam mengajukan gugatan kompensasi terhadap pemerintah Korea Selatan karena anggota keluarganya tewas dibunuh militer Korea Selatan dalam Perang Vietnam. 

Wanita bernama Nguyen Thi Thanh yang tinggal di desa kecil Phong Nhị di Vietnam mengajukan gugatan kompensasi senilai 30 juta 100 won terhadap pemerintah Korea Selatan pada tahun 2020 untuk meminta ganti rugi atas kematian salah satu anggota keluarganya akibat ditembak oleh militer Korea Selatan pada 12 Februari 1968. 

Dewan hakim yang telah memimpin persidangan kasus tersebut selama 3 tahun mengakui tanggung jawab pemerintah Korea Selatan sebagaimana terdapat tindakan ilegal yang dilakukan oleh militer Korea Selatan pada saat itu. 

Pihaknya menerima tuntutan dari penggugat yang mengatakan bahwa militer Korea Selatan mengancam keluarga Nguyen dengan senjata dan memerintahkan keluarga tersebut keluar dari tempat perlindungan bom, kemudian mengeluarkan tembakan. 

Saat itu, ibu Nguyen terhindar dari situasi tersebut karena tidak berada di rumah, namun kemudian dibunuh oleh anggota militer Korea Selatan dalam insiden penembakan oleh tentara Korea Selatan terhadap para penduduk setempat di lokasi lain.

Pemerintah Korea Selatan menolak tuntutan dengan mengatakan bahwa tidak terdapat bukti bahwa pelaku penembakan adalah anggota militer Korea Selatan, serta diklaim bahwa penembakan dilakukan untuk pertahanan diri. Namun demikian, dewan hakim menolak klaim pemeirntah Korea Selatan tersebut. 

Nguyen yang menerima kabar keputusan pengadilan tersebut saat berada di Vietnam menyatakan terima kasih kepada dewan hakim dan masyarakat Korea Selatan. 

Untuk pertama kalinya, putusan ini mengakui tanggung jawab pihak militer, bukan hanya tanggung jawab seorang tentara, terhadap kerugian warga sipil dalam Perang Vietnam.