Asosiasi Keluarga Terpisah antar-Korea mengajukan izin kunjungan ke Korea Utara kepada Kementerian Unifikasi Korea Selatan terkait undangan dari lembaga Korea Utara untuk membahas masalah keluarga terpisah. 

Ketua asosiasi, Ryu Jae-bok, mengatakan pada Senin (13/02) bahwa pihaknya telah menerima surat undangan dari pejabat tinggi Asosiasi Keluarga Terpisah antar-Korea Korea Utara pada bulan November tahun lalu, dan pada tanggal 10 Febuari lalu telah mengajukan izin kepada Kementerian Unifikasi untuk mengunjungi Korea Utara. 

Seorang Juru Bicara Kementerian Unifikasi Gu Byeong-sam mengonfirmasi perihal pengajuan izin kunjungan tersebut, dan mengatakan bahwa pihaknya tengah memeriksa hal-hal terkait yang dibutuhkan. 

Dikatakannya, lembaga Korea Utara yang mengirimkan surat udangan kepada Korea Selatan tersebut tidak dapat dipublikasikan, namun ditambahkan bahwa lembaga tersebut bukan lembaga yang telah diketahui oleh pemerintah Korea Selatan. 

Ryu menjelaskan bahwa dia sebelumnya terlebih dahulu mengajukan rencana pembahasan masalah reuni keluarga terpisah kepada pihak Korea Utara melalui seorang tokoh yang pernah berkomunikasi dengan Korea Utara, lalu kemudian menerima surat undangan dari Korea Utara.

Surat undangan tersebut ditujukan kepada tiga personel di Asosiasi Keluarga Terpisah antar-Korea Korea Selatan, dan memuat pernyataan akan jaminan keselamatan dan tanggungan akomodasi bagi ketiga undangan tersebut.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan telah mengusulkan pertemuan pejabat antar-Korea untuk membahas masalah keluarga terpisah kepada Korea Utara pada bulan September lalu, namun kesepakatan belum tercapai. 

Asosiasi Keluarga Terpisah antar-Korea adalah sebuah badan di bawah naungan Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang didirikan pada tahun 2012 untuk mengidentifikasi keluarga terpisah secara pribadi dan pertukaran surat antara keluarga di kedua negara.