Radio Free Asia (RFA) pada Kamis (16/02) melaporkan bahwa bursa kripto, atau mata uang virtual, bekerja sama membekukan akun organisasi peretas Korea Utara senilai sekitar 1,4 juta dolar Amerika, atau sekitar 1,8 miliar won.
Menurut RFA, Elliptic Enterprises, perusahaan analisis blockchain Inggris, pada Selasa (14/02) mengumumkan bahwa dua bursa kripto terbesar di dunia, Binance dan Huobi, telah membekukan akun mata uang virtual yang berisi dana curian dari organisasi peretas yang terkait dengan Korea Utara, Lazarus.
Akun yang dibekukan memiliki uang kripto senilai 1,4 juta dolar Amerika dan dikonfirmasi merupakan sebagian dari uang kripto senilai 100 juta dolar Amerika yang dicuri oleh kelompok peretas Korea Utara Lazarus dari perusahaan blockchain Harmony pada Juni tahun lalu.
Elliptic mengonfirmasi dana curian mengalir ke bursa melalui proses transaksi yang rumit, kemudian segera melaporkan hal tersebut ke bursa kripto terkait untuk menangguhkan dan membekukan akun tersebut.
Otoritas Amerika Serikat (AS) menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam keberhasilan pendeteksian aktivitas terkini dari organisasi peretas Korea Utara yang menggunakan teknologi baru untuk menghindari sanksi AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kepada RFA bahwa sangat penting bagi pemerintah, petugas keamanan jaringan, perusahaan swasta, dan masyarakat untuk tetap waspada dan berkolaborasi untuk mengurangi ancaman dunia maya Korea Utara.
Menurutnya, Korea Utara menyerang semakin banyak lembaga keuangan, bursa kripto, dan penyedia layanan aset virtual dan telah meminta imbalan lebih dari satu miliar dolar Amerika. Ditambahkan bahwa kegiatan tersebut telah menyediakan sejumlah besar dana kepada pihak yang terlibat langsung dalam program pengembangan senjata pemusnah massal (WMD) dan rudal balistik Korea Utara.
Sebelumnya, pada Senin (13/02), Elliptic juga mengatakan bahwa Lazarus menggunakan kripto mixer baru yang disebut 'Sinbad' dalam operasinya. Ini adalah layanan yang memungkinkan pengguna mencampur mata uang virtual sehingga pengirim tidak dapat diketahui.