Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menyampaikan Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur pada hari Sabtu (18/02), peluncuran kedua dalam tahun ini.
Militer Korea Selatan sedang menganalisis rincian peluncuran, termasuk jangkauan, kecepatan dan ketinggian rudal yang diluncurkan 49 hari setelah Korea Utara membuka tahun baru dengan uji coba rudal balistik jarak pendek.
Provokasi ini tampak merupakan protes terhadap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengadakan pertemuan tertutup di New York, Amerika Serikat (AS), untuk membahas isu Korea Utara dan masalah non-proliferasi pada hari Kamis (16/02).
Pada hari Jumat (17/02), Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan DK PBB tersebut menunjukkan upaya Washington untuk menurunkan status DK PBB menjadi badan pelaksana kebijakannya yang tidak sah dan bermusuhan terhadap Pyongyang, dan hal itu telah mencapai titik yang tidak dapat ditolerir.