Sekretaris Jenderal (sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan provokatif lebih jauh, setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antar-benua (ICBM) pada hari Minggu (19/02) kemarin.
Seorang Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Sekjen Guterres mengutuk keras peluncuran ICBM Korea Utara baru-baru ini.
Dalam pernyataan tersebut, Guterres meminta Pyongyang segera menghentikan tindakan provokatif lebih jauh dan sepenuhnya menaati kewajiban internasional sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia juga kembali menyerukan agar Korea Utara kembali ke meja perundingan demi pewujudan perdamaian yang berkelanjutan dan denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea.
Selain itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memprotes keras dan mengutuk tindakan Korea Utara tersebut, menyebutkan bahwa serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran ICBM yang berulang, mengancam perdamaian dan keamanan regional dan komunitas internasional.
Komandan Indo-Pasifik Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan terpisah dan menyampaikan bahwa pihaknya tengah membahas dan bekerja sama secara erat dengan negara-negara sekutu dan mitranya mengenai peluncuran ICBM Korea Utara.
Adapun, Uni Eropa mengecam peluncuran rudal balistik Korea Utara terbaru yang dianggap sebagai tindakan yang berbahaya dan sembrono yang mengancam perdamaian dan keamanan komunitas internasional.
Juru bicara Dinas Luar Negeri Uni Eropa (EEAS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Uni Eropa turut mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan peluncuran rudal dan memulai dialog yang konstruktif dengan Korea Selatan dan AS.
Selanjutnya, EU melontarkan pihaknya sama sekali tidak akan menoleransi langkah Korea Utara yang merusak sistem non-proliferasi internasional dan menyatakan bahwa pihaknya bersedia membantu Korea Utara untuk bergerak maju demi mendukung proses denuklirsasi lengkap.