Korean Air telah memulai peninjauan kembali untuk merevisi sistem poin reward yang dapat ditukarkan menjadi miles.
Seorang pegawai maskapai pada Senin (20/02) membeberkan bahwa Korean Air tengah dengan seksama mempertimbangkan kembali perubahan sistem tersebut secara menyeluruh, sambil mengumpulkan pendapat melalui berbagai saluran.
Sebelumnya, Korean Air mengumumkan mulai 1 April, pihaknya akan merevisi sistem 'sky pass' yang menghitung miles berdasarkan jarak penerbangan, bukan wilayah.
Perubahan sistem itu secara dramatis akan meningkatkan jumlah miles yang harus dikeluarkan oleh penumpang agar dapat menukarkan miles untuk penerbangan jarak jauh.
Setelah pengumuman tersebut, Korean Air mendapat kritikan dari konsumen, sehingga kemudian menyediakan langkah-langkah lanjutan, seperti memperluas jumlah kursi tiket yang bisa mendapatkan reward dan menambahkan jumlah rasio tiket dalam penerbangan yang dapat dibeli dengan miles.
Namun demikian, Menteri Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-ryong pada hari Minggu (19/02) kemarin mengkritik perusahaan maskapai itu karena mengabaikan opini pelanggannya, meskipun telah membukukan rekor pendapatan yang baik selama masa pandemi COVID-19.
Komisi Perdagangan Adil (FTC) kini tengah meninjau rencana revisi miles berdasarkan jarak tempuh yang diusulkan Korean Air.